Mengajar
merupakan seni dan ilmu mentransformasikan bahan ajar kepada peserta didik pada
situasi dan dengan menggunakan media tertentu. Cara guru memandu dan metode kerjanya
membuat belajar siswa menjadi lebih mudah dan efektif (seni mengajar). Peran guru untuk siswa adalah
memfasilitasi peluang belajar, menata lingkungan edukatif, memotivasi belajar, menangkap pikiran dan hati, dan
membangun keaktifan belajar. Guru harus mampu berbicara sederhana, berpengetahuan
luas, menginspirasi agar siswa dapat memahami, mengevaluasi, minimbang dan
mengenali kebenaran. Guru harus mampu menghargai perbedaan individu dan percaya
semua siswa dapat belajar, meskipun pada tingkat dan dengan cara yang berbeda.
Mengajar adalah
seni, ilmu dan profesi. Kegiatan belajar dapat dilakukan dengan
pendekatan teknologis melalui aplikasi teknologi pengajaran. Salah satu
pendukung utama pendekatan pembelajaran berbasis teknologi adalah B.F Skinner,
bahwa guru-guru dapat dilatih untuk menerapkan teknologi pendidikan atau
mentransformasikan material pembelajaran dengan pendekatan teknologis dalam
logika “masukan-proses-luaran” atau stimulus-respon
yang mekanistik. Sementara Elliot Eisner, seorang professor pendidikan di
Stanford.
Seni dalam
mengajar à ekspresi,
improvisasi, intuisi.
“Guru yang cerdas
atau jenius à
mencerminkan keterpelajaran, integritas pribadi, dan kemampuan berkomunikasi dengan
siswa.’’
“Guru yang memiliki
perspektif adalah mereka yang berpengalaman dalam pengaturan
sekolah dan memiliki struktur konseptual untuk memahami peristiwa
di kelas.’’
Paedagogi (bahasa Yunani) -> paidos : anak & ago berarti
memimpin -> Memimpin anak
Maka Paedagogi diturunkan
dari bahasa latin yang berarti mengajari anak.
Makna Paedagogi secara Tradisional adalah studi tentang
bagaimana menjadi guru.
Makna Pedagogi secara Modern mempunyai definisi:
- Pengajaran (teaching).
- Belajar (learning).
- Hubungan mengajar dengan belajar dengan segala faktor.
- Hubungan mengajar dengan belajar dengan pengaturan.
Tiga Isu terkait Masalah Pedagogi :
- Pedagogi merupakan proses yg bertujuan.
- Banyak pedagogi sosial yang telah digunakan untuk menggambarkan prinsip-prinsip mengajar anak dan kaum muda.
- Pengertian pedagogi yang dipahami dan dominan mewarnai proses pembelajaran dalam konteks sekolah.
Menurut N.
Chacon (2002) dalam rangka pengembangan kemampuan dan keterampilan
kepaedagogian juga perlu upaya mengembangkan etika profesi guru, dengan
mengemas program yang menggamit beberapa dimensi, yaitu :
- Penguasaan substansi pengajaran dan pembelajaran
- Penguasaan dimensi paedagogis
- Penguasaan program pendidikan berbasis proses dan hasil dalam keseluruhan perilaku dan pekerjaan kependidikan.
- Penguasaan metode proses pengembangan kegiatan belajar-mengajar berdasarkan perspektif lintas-kurikuler secara aksiologis dengan menggunakan perangkat teknologi.
Paedagogi
|
Andragogi
|
Pembelajar = “peserta didik”
|
Pembelajar = “siswa”
|
Gaya belajar independen
|
Gaya belajar dependen
|
Tujuan fleksibel
|
Tujuan ditentukan sebelumnya
|
Memiliki pengalaman untuk berkontribusi
|
Kurang berpengalaman
|
Metode pelatihan aktif
|
Metode pelatihan pasif
|
Pembelajar mengontrol waktu dan kecepatan
|
Pembelajar mengontrol waktu dan kecepatan
|
Keterlibatan peserta didik sangat penting
|
Peserta berkontribusi sedikit pengalaman
|
Terpusat pada masalah kehidupan nyata
|
Terpusat pada isi atau pengetahuan
teoritis
|
Peserta sebagai sumber utama untuk ide
& contoh
|
Guru sebagai sumber utama untuk ide dan
contoh
|
Asumsi Paedagogi
|
Asumsi Andragogi
|
|
Konsep diri
|
Ketergantungan
|
Peningkatan arah-diri atau kemandirian
|
Pengalaman
|
Berharga kecil
|
Pelajar merupakan sumberdaya yang kaya untuk belajar
|
Kesiapan
|
Tugas perkembangan tekanan sosial
|
Tugas perkembangan peran sosial
|
Persfektif waktu
|
Aplikasi ditunda
|
Kecepatan aplikasi
|
Orientasi untuk belajar
|
Berpusat pada substansi mata pelajaran
|
Berpusat pada masalah
|
Iklim belajar
|
Berorientasi otoritas resmi dan kompetitif
|
Mutualitas, rasa hormat, kolaborasi dan informal
|
Perencanaan
|
Oleh guru
|
Reksa (mutual) diagnosis
diri
|
Perumusan tujuan
|
Oleh guru
|
Reksa negosiasi
|
Desain
|
Logika materi pelajaran untuk unit
|
Diurutkan dalam hal kesiapan unit masalah
|
Kegiatan
|
Teknik pelayanan
|
Teknik pengalaman (penyelidikan)
|
Evaluasi
|
Oleh guru
|
Reksa diagnosis kebutuhan dan program kebutuhan
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar