A. Jenis Pendidikan
Dalam pendidikan dikenal beberapa jenis pendidikan, seperti mass education, community education, fundamental education, extension, community development, adult education, learning society, life-long education formal, nonformal, dan informal education.
1. Pendidikan Massal
Menurut Faisal (1981), pendidikan massal (mass education) ialah aktivitas pendidikan yang terdapat di masyarakat dengan sasaran individu-individu dan orang dewasa yang mengalami ketelantaran pendidikan.
2. Pendidikan Masyarakat
Pendidikan masyarakat diartikan sebagai suatu gerakan pendidikan yang ditujukan bagi persekutuan-persekutuan hidup sehingga mereka mempunyai pandangan, sikap, kebiasaan dan kemampuan tertentu.
3. Pendidikan Dasar
Pendidikan dasar (fundamental education) diartikan suatu gerakan pendidikan yang ditujukan untuk meningkatkan perikehidupan masyarakat, di bidang sosial ekonomi melalui pendidikan minimum.
4. Penyuluhan
Penyuluhan (extension) ialah gerakan pendidikan, bimbingan, dan penyuluhan kepada masyarakat yang dilakukann oleh lembaga pendidikan tinggi/kejuruan menengah bekerja sama dengan instansi pemerintah relevan.
5. Pengembangan Masyarakat
Menurut Faisal (1981), pengembangan masyarakat (community education) digunakan untuk menjelaskan usaha, proses atau gerakan yang dimaksudkan agar masyarakat sebagai satu sistem sosial dapat berkembang menjadi mampu menolong diri sendiri untuk meningkatkan kualitas hidupnya di bidang ekonomi dan sosial.
6. Masyarakat Belajar
Masyarakat belajar (learning society) menunjuk pada kenyataan bahwa warga masyarakat secara aktif menggali prgalaman belajar di dalam setiap segi kehidupannya.
7. Pendidikan Seumur Hidup
Pendidikan seumur hidup (lifelong education) digunakan untuk menjelaskan suatu kenyataan, kesadaran, asas dan harapan baru bahwa proses dan kebutuhan pedidikan berlangsung sepanjang hidup manusia.
Sistem pendidikan nasional menurut Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 didefinisikan:
"Sistem pendidikan nasional adalah keeluruhan komponen pendidikan yang terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan penidikan nasional"
Pendidikan nasional sebagai suatu sistem mempunyai cici-ciri (Faisal,1981):
- mempunyai komponen yang saling berhubungan satu sama lain,
- komponen tersebut merupakan satu kesatuan,
- mempunyai tujuan tertentu, dan
- tujuan itu dapat dicapai dengan befungsinya komponen tersebut.
Pada prinsipnya pendidikan nasional memiliki tiga fugi, yakni:
- mengembangkan kemampuan,
- membentuk watak dan peradaban yang bermartabat, dan
- mencerdaskan bangsa.
Sistem Pendidikan Nasional mempunyai prinsip sebagai berikut:
- demokratis,
- sebagai satu kesatuan yang sistematik dengan sistem yang terbuka dan multimakna, dan
- sebagai suatu proses pembudayaan.
Pendidikan dilaksanakan melalui tiga jalur, yaitu:
- Pendidikan Formal, Menurut Undang-Undang N0.20 Tahun 2003 pendidikan formal didefinisikan sebagai jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.
- Pendidikan Nonformal, Menurut Undang-Undang N0.20 Tahun 2003 pendidikan nonformal adalah jalur pendidkan diluar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang.
- Pendidikan Informal, Menurut Undang-Undang N0.20 Tahun 2003 pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan yang berbentuk kegiatan belajar secara mandiri.
B. Pendidikan Orang Dewasa
Pendidikan orang dewasa mempunyai beberapa definisi, tergantung pada penekanan yang dibuat oleh penyususn definisi itu. Menurut UNESCO (Townsend Coles, 1977 dalam Lanundi 1982) mendefinisikan pendidikan orang dewasa sebagai:
"Keseluruhan proses pendidikan yang diorganisasikan, apapun isi, tingkatan, metodenya, baik formal atau tidak, semula di sekolah, akademi dan universitas serta latihan kerja, yang membuat orang yang dianggap dewasa oleh masyarakat mengembangkan kemampuannya, memperkaya pengetahuannya, meningkatkan kualifikasi teknis atau profesionalnya, dan mengakibatkan perubahan pada sikap dan perilakunya dalam persfektif rangkap perkembangan pribadi secara utuh dan partisipasi dalam pengembangan sosial, ekonomi, dan budaya yang seimbang dan bebas."
Menurut Bryson, pendidikan orang dewasa adalah semua aktivitas pendidikan yang dilakukan oleh orang dewasa dalam kehidupan sehari-hari yang hanya menggunakan sebagian waktu dan tenaganya untuk mendapatkan tambahan intelektual.
Menurut Faisal (1981) yang termasuk dalam pendidikan orang dewasa adalah:
- pendidikan bekal bekerja,
- pendidikan jiwa baru dan kerohanian,
- pendidikan kader, dan
- pendidikan yang bersifat rekreatif-apresiatif dan kesegaran jamani.
C. Prinsip Pendidikan Orang Dewasa
- Hukum Belajar, yang terdiri atas beberapa unsur, yaitu keinginan belajar, pengertian terhadap tugas, hukum latihan, hukum akibat, hukum asosiasi, rasa tertarik, keuletan dan intensitas, kesiapan hati, pengetahuan akan keberhasilan dan kegagalan.
- Penetapan Tujuan, yang terdiri atas beberapa unsur, yaitu tujuan umum, maksud pendidikan, tujuan khusus, memilih materi pelajaran.
- Mengembangkan Sikap, Idealisme dan Minat, yang terdiri atas beberapa unsur, yaitu sikap, idealisme, dan minat.
- Mengajar Pengetahuan,
- Mengembangkan Kemampuan, yang terdiri atas beberapa unsur, yaitu mengembangkan kemampuan menilai atau mempertimbangkan, mengembangkan kemampuan manipulatif atau psikomotor, dan mengembangkan kemampuan memecahkan masalah.
- Mendiskusikan Isu Kontroversial, yang terdiri atas beberapa unsur, yaitu pentingnya mendiskusikan isu kontroversial, kriteria untuk memilih isu kontroversial dan cara mendiskusikan isu kontroversial.
- Cara Membentuk Kebiasaan.
Sumber: Suprijanto, H. (2007). Pendidikan Orang Dewasa: Dari Teori Hingga Aplikasi. Jakarta: Bumi Aksara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar