Kamis, 13 Maret 2014

PROSES DAN PERENCANAAN PENDIDIKAN ORANG DEWASA

      Proses belajar dan mengajar orang dewasa adalah suatu proses berlangsungnya kegiatan belajar yang dilakukan oleh pelajar atau peserta didik dan kegiatan mengajar yang dilakukan oleh pendidik atau pembimbing. Proses belajar mengajar ditinjau dari dua sudut yaitu dari sudut orang yang belajar (peserta didik) dan orang yang memberi pengajaran (pendidik atau pembimbing).
      Proses belajar juga dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal dapat dikelompokkan menjadi dua faktor, yaitu faktor fisik dan nonfisik. Faktor internal fisik mencakup ciri-ciri pribadi seperti umur, pendengaran, dan penglihatan. Faktor internal nonfisik termasuk tingkat aspirasi, bakat, dll. Faktor eksternal fisik berupa lingkungan seperti sarana dan prasarana belajar seperti keadaan ruangan, perlengkapan belajar, dll. Faktor eksternal nonfisik mencakup, dorongan dari keluarga dan teman.
      Peserta didik belajar melalui suatu proses belajar yang berlangsung secara bertahap dimulai dari timbulnya motivasi, perhatian, menerima dan mengingat, reproduksi, generalisasi, diakhiri dengan melaksanakan tugas belajar dan memberikan feedback terhadap hasilnya. 
  1. Motivasi, keinginan untuk mencapai sesuatu hal.
  2. Perhatian pada Pelajaran, hal-hal yang bisa dilakukan oleh pendidik agar peserta didik dapat memberikan perhatian pada pelajaran antara lain, pendidik berpenampilan rapi dan menarik, bersikap ramah dan akrab, memuji peserta didik yang berprestasi, membuat variasi gerakan, suara dan nada, memberikan contoh yang baru, memberikan rangsangan berupa pertanyaan dan jawaban yang membuat peserta didik berpikir serta mengulangi hal-hal yang ditekankan. 
  3. Menerima dan Mengingat, ada beberpa faktor yang dapat mempengaruhi penerimaan dan pengingatan yaitu, struktur, makna , pengulangan pelajaran dan intervensi.
  4. Reproduksi, agar peserta didik mampu melakukan repsoduksi maka pendidik perlu menyajikan pengajarannya dnegan cara yang mengesankan.
  5. Generalisasi, peserta didik harus mamu menerapkan hal yang dipelajari dalam rung lingkup yang lebih luas. 
  6. Menerapkan apa yang Telah Diajarkan serta Feedback, pembimbing dapat memberikan tugas atau tes yang harus dikerjakan oleh peserta didik seperti essay, multiple choice, matching, true-false.
Ciri-Ciri Belajar Orang Dewasa
Dari beberapa pendapat para tokoh (Soedomo, 1989 dan Lunandi, 1982) dapat disimpulkan beberapa ciri belajar orang dewasa adalah sebagai berikut:
  • Motivasi belajar berasal dari dirinya sendiri.
  • Orang dewasa belajar jika bermanfaat bagi dirinya.
  • Orang dewasa akan belajar jika pendapatnya dihormati.
  • Perlu adanya saling percaya antara pembimbing dan peserta didik.
  • Mengharapkan suasan belajar yang menyenangkan dan menantang.
  • Belajar bagi orang dewasa bersifat unik.
  • Orientasi belajar orang dewasa terpusat pada kehidupan nyata.
  • Belajar adalah proses evolusi.
  • Belajar adalah hasil kerja sama antara manusia.
  • Belajar adalah proses emosional dan intelektual sekaligus.
Sikap Pendidik
Dari beberapa pendapat para tokoh (Nasution, 1995; Tough, 1972; Soedomo, 1989 dan Lunandi, 1982) dapat disimpulkan beberapa sikap pendidik yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:
  • Bekerja dengan suasana hati awal yang menyenangkan.
  • Tenggang rasa (empati).
  • Wajar (jujur apa adanya, terus terang, konsisten dan terbuka).
  • Respek, mempunyai pandangan positif terhadap peserta didik.
  • Membangkitkan keinginan belajar.
  • Tegas, menguasai kelas membangkitkan rasa hormat.
  • Menerima keterbatasan diri.
  • Mampu mengorganisasikan kelompok belajar.
  • Tidak diskriminatif, memberi perhatian kepada semua peserta didik secara rata.
  • Tidak suka mengomel, mencela, mengejek dan menyindir.
Komponen Perencanaan Pendidikan
Menurut Rahman (1989), komponen perencanaan pendidikan orang dewasa adalah sebagai berikut:
  1. Peserta didik
  2. Tujuan belajar
  3. Smber belajar (pembimbing)
  4. Kurikulum
  5. Organisasi pelaksana
  6. Kondisi masyarakat setempat
  7. Kemanfaatan langsung
  8. Struktur organisasi
Perencanaan Partisipatif
1. Prinsip Perencanaan Partisipatif. 
  • Hubungan dengan masyarakat
  • Partisipan tertarik, mau belajar dari orang ahli, memiliki kemampuan intelektual sebagai perencana, paham masalah pendidikan, dan dapat bekerja efektif
  • Menggunakan teknik kerja kelompok
  • Membuat ramalan dan program
  • Mengambil keputusan yang dilakukan bersama
2.Prosedur Perencanaan Partisipatif.
  • Menentukan kebutuhan atas antisipasi terhadap perubahan lingkungan 
  • Melakukan ramalan, menentukan program, tujuan, misi perencanaan, dan prioritas 
  • Menspesifikasi tujuan 
  • Menentukan standar performansi 
  • Menentukan alat/metode/alternatif pemecahan 
  • Melakukan implementasi dan menilai 
  • Mengadakan review

Rancangan Pengarajan
  1. Identifikasi tujuan umum pengajaran
  2. Melakukan analisis pengajaran
  3. Identifikasi tingkah laku dasar dan ciri-ciri peserta didik
  4. Merumuskan tujuan performansi
  5. Mengembangkan butir-butir tes acuan patokan
  6. Mengembangkan strategi pengajaran
  7. Mengembangkan dan memilih materi pengajaran
  8. Merancang dan melakukan evaluasi formatif
  9. Merevisi materi pengajaran
  10. Merancang dan melakukan evaluasi sumatif
Sumber: Suprijanto, H. (2007). Pendidikan Orang Dewasa: Dari Teori Hingga Aplikasi. Jakarta: Bumi Aksara 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar