Senin, 28 Maret 2011

^o^ Aku mau punya adik ^-^

Aku, terlahir sebagai anak paling kecil di keluarga ku, istilah dalam adat batak aku itu anak siampudan...
^_^
aku juga anak perempuan satu-satunya, yang uda lama ditunggu-tunggu keluargaku, 7 tahun aku di nanti setelah kelahiran abangku yang ketiga,..,,.sungguh luar biasa,.,,akhirnya aku datang kedunia untuk menggenapi sebuah keluarga, keluarga G.Simbolon-S.Harefa.
Kedatangan ku di dunia ini menjadi sebuah anugerah terindah dalam keluargaku, sampai akhirnya aku diberi nama TOTA FIERDA RIA ANGELINA SIMBOLON,..,.,
Nama yang indahkan???
:D
ada makna yang begitu indah dibalik namaku itu, TOTA yang berarti aku PENYEMPURNA(pelengkap). Mamak dan bapak ku bilang, itu nama dari Opung Doli ku yang sekarang uda di Surga,,,
bapakku bilang FIERDA adalah seorang pramugari yang meninggal karena kecelakaan pesawat,.,.wew,.,,gaul ya bapakku...
opung boruku yang sekarang juga uda di sorga bilang kalau RIA itu sukacita, jadi biar aku selalu CERIA,,,,^_^,.,..,.,.,..
dan yang terakhir,,,ANGELINA,,,.mamakku bilang aku itu malaikat kecil di keluarga, jadi penghibur dan buat keluarga kami selalu penuh dengan DAMAI SEJAHTERA.,.,,.
lengkap sudah semuanya.,,.,.,

Tapi,,.
aku selalu merasa iri dan sedih kalau mendengar temam-temanku bercerita tentang adik-adik mereka, aku juga mau punya adik, aku mau ada sosok Gadis kecil dan Pangeran kecil yang menemaniku. Aku mau punya adik.,.,.,yang lucu, imut dan bijak,..,.,aku mau punya adik yang buat aku selalu ceria dan tertawa saat bersama mereka,.,,.
T_T
walaupun hal itu g mungkin terjadi, tapi aku tetap punya gadis-gadis kecil yang selalu menemaniku, dan aku juga punya pangeran-pangeran perkasa yang selalu membuatku kewalahan.,.,.,
mereka adalah anak inangudaku, adik-adik BABAku, dan anak tetanggaku.,,,.
hehehhee.,,.,.
:D
banyak kan,..,.,



ini saat kami bersama , main ayunan,..,.,
ada Johannes,Isca,Lady dan Daniel...(dari kiri ke kanan)
^_^
Johannes->duplikasi babaku,,,manja dan n cengeng.
Isca->si rambut keriting, mirip aku, pipinya tembem, pendiam.
Lady->Centil dan sedikit jahil,..,
Daniel->mirip upinipin.,.,.Lucu,.,.ngegemesin,.,.,.






yang ini namanya Rubi,.,.
katanya dia mirip sama ku.,.,
hehehe.,,.
:D







ini dia, para gadis-gadis kecil yang super jahil dansering buatku marah-marah.,.,
weweew.,.,,
0_0
Rona->tomboy, lgi pegang aqua.
Rubi->centil dan yang paling bijak.
Yola->super centil dan super cerewet (meniru aku),.,.




ini kami saat bersama bermain di Kebun binatang.,.,
hehehehe,,.,.
:D
lucu ya badutnya.,.,

Selasa, 22 Maret 2011

Sampai Detik ini.,.,.,

Sejauh ini aku berada di Fakultas PSIKOLOGI USU, aku menemukan banyak hal yang tak dapat aku mengerti. Semua terjadi dan berlalu seperti ada kekuatan yang mendorong dan menopangku. Aku yakin dan percaya bahwa kekuatan DOA orang-orang bterdekatku yang membuatku mampu dan sanggup berjalan di atas kapal yang terombang-ambing. Mama, Bapa, Abang-abangku, Babaku, teman-temanku dan pastinya TUHAN ALLAHku yang memberikan berkat serta rahmatnya buat hidupku.

Sangat bersyukur punya mereka semua.
Ada BABA yang selalu sabar mendengar keluh-kesahku.
Ada TRITA yang selalu menaburkan kecerian buatku di kampus.
Ada dosen-dosen yang memotivasiku di dalam kelas.
Ada kakak dan abang senior yang jadi panutan buatku di lingkungan kampus.
Ada teman seangkatan yang beraneka ragam.
Semua berasal dari TUHAN, mereka adalah alat yang dipakai TUHAN untuk menadikan sosok yang lebih kuat dan tegar lagi.


Sampai detik ini,
hanya itu yang dapat aku mengerti, hanya itu yang dapat menjadikanku tumbuh menjadi pribadi yang lebih tegar dan lebih baik.
Makasih buat semuanya.,,.
Kalian punya arti buat hidupku saat ini, mungkin sampai nanti aku bisa menemukan jawaban yang pasti tentang hidupku.

Selasa, 15 Maret 2011

TESTS OF INTELLIGENCE


            Tes inteligensi dapat dikelompokkan menjadi dua kategori utama : secara individu dan kelompok. Tes inteligensi secara kelompok digunakan untuk tujuan yang lebih luas dan beragam seperti dalam seting sekolah dan militer. Sedangkan untuk situasi klinis, paling banyak digunakan tes inteligensi secara individual.
            Tes inteligensi secara individual yang tidak membutuhkan penggunaan bahasa (perilaku verbal) disebut performance test. Sedangkan tes yang tergantung pada penggunaan kata-kata dan angka-angka disebut verbal test. Tes inteligensi yang paling bernilai dan dapat digunakan secara luas dalam situasi klinis adalah tes yang mengkombinasikan keduanya, tes verbal dan performa. Salah satu tes performa yang digunakan secara luas saat ini adalah Goodenough Draw-A-Person Test (DAP) dan Raven Progressive Matrices Test (RPM). Metode DAP mengestimasi kemampuan nonverbal secara umum dari gambar manusia yang dibuat oleh individu. Kredit poin diberikan untuk berbagai detil dari tubuh dan pakaian. Sebagai contoh, satu poin diberikan untuk setiap bagian yang terdiri dari kepala, kaki, tangan, panjang dan lebar tubuh yang proporsional, mata, hidung, setidaknya dua buah pakaian, jari, tulang sendi kaki, dan detail yang serupa. Total poin kemudian diubah ke dalam ukuran kuantitatif dari inteligensi. Tes ini memiliki daya tarik alami khususnya untuk anak dan bermanfaat dalam sesi diaagnosa. Tes ini dapat menyediakan bukti-bukti mengenai fungsi kepribadian dan konflik-konflik sebaik pengukuran inteligensi.
            Tes RPM terdiri dari beberapa seri bentuk dimana salah satu bagian dari bentuk tersebut dihilangkan dan klien diberikan enam bentuk yang salah satunya merupakan bagian yang dihilangkan dari seri tersebut. Tugas klien adalah memilih bagian/bentuk yang tepat. Tes ini sangat bermanfaat dalam mengukur kemampuan berpikir analogi, membuat perbandingan, dan mengindikasikan metode berpikir logis. Kelebihan tes ini adalah dapat diberikan pada klien yang sulit berbicara, misalnya pada klien yang mengalami cede.

THE BINET TESTS

            Tes inteligensi modern yang pertama dirancang oleh Alfred Binet pada tahun 1905. Tes ini menggunakan skala usia yang terdiri dari mental age dan chronological age. Kredit yang diperoleh klien dihitung dalam bulan. Skor total klien adalah jumlah bulan dari kredit yang diperoleh klien untuk item-item yang bisa dijawab. Total kredit inilah yang disebut mental age yang disambungkan dengan chronological age dan diubah ke dalam bentuk IQ. Tes ini didesain untuk anak-anak, karenanya kurang tepat jika dipakai untuk orang dewasa.

THE WECHSLER TESTS

           Karena beberapa keterbatasan dari tes inteligensi Binet, pada tahun 1939 David Wechsler dari Rumah Sakit Bellevue, New York, mengembangkan tes inteligensi yang baru. Wechsler membuat dua bentuk tes, yaitu tes inteligensi untuk anak-anak dikenal dengan nama Wechsler Intelligence Scale for Children-Revised (WISC-R) yang diperkenalkan pada tahun 1974, dan tes inteligensi untuk dewasa yaitu Wechsler Adult Intelligence Scale (WAIS) yang diperkenalkan pada tahun 1955.
            WISC-R, yang cocok untuk anak usia 5-15 tahun, terdiri dari 12 subtes, enam verbal dan enam nonverbal. Tes verbal diantaranya subtes information, general comprehension, arithmetic, similarities, dan vocabulary. Sedangkan tes performa diantaranya meliputi picture completion, picture arrangement, dan block design.
            WAIS digunakan untuk klien berusia di atas 16 tahun. Subtes WAIS memiliki format yang sama dengan WISC-R, namun tentu saja pertanyaannya disesuaikan dengan usia klien. Baik WISC-R dan WAIS berbentuk point scales. Setiap subtes memiliki raw score yang diubah ke dalam equivalent weighted score. Dan klien memperoleh tiga bentuk IQ, yaitu IQ verbal, performance dan full-scale.

http://www.freewebs.com/bunda_psiko/testofintelligence.htm

Sabtu, 12 Maret 2011

^INSTITUT KABINET^

inilah kerjaan para anggota INSTITUT KABINET kalau ada waktu luang,..,.,
^_^
^)(^
benar,benar narsis....


Rabu, 09 Maret 2011

Teori JOHARI WINDOWS

Hem.,.,,.
baru tadi waktu kuliah psikologi pendidikan aku tahu tentang JOHARI WINDOWS,..,,.


















Johari window merupakan sebuah arahan yang memberikan kejelasan tentang bagaimana sebaiknya hubungan komunikasi antara manajer dengan staf atau bawahan. Istilah komunikasi banyak dirujuk kepada perkataan latin, "Communicatio" yang berarti pemberitahuan atau lebih tepatnya tukar pikiran. Communicatio tersebut, selidik demi selidik lebih jauh bersumber pada kata communis yang berarti sama. Maksudnya ialah sama makna. Aksioma kesamaan makna, sebenarnya tidak hanya terjadi antara manusia dengan manusia. Antara hewan dengan hewan pun terjadi komunikasi.

Bahkan antara manusia dengan hewan. Namun Johari Window tepat tentang manusia dengan manusia. Johari window mempunyai empat jendela atau ruangan tentang bagaimana sebaiknya manajer berkomunikasi dengan bawahan. Jendela pertama, sebagai bidang terbuka menunukan bahwa aktifitas seseorang disadari sepenuhnya oleh yang bersangkutan, juga oleh orang lain. Ini berarti terdapat keterbukaan atau dengan kata lain tidak ada yang disembunyikan kepada orang lain. Jendela kedua, merupakan bidang buta yang mendeskripsikan aktifitas seseorang diketahui oleh orang ain tetapi dirinya sendiri tidak menyadari apa yang dilakukannya. Jendela ketiga, sebagai bidang tersembunyi adalah lawan dari jendela kedua yaitu dia menyadari aktifitasnya namun orang lain tidak dapat mengetahui. Ini berarti orang seperti demikian bersifat tertutup, ia berpandangan apa yang ia lakukan tak perlu diketahui orang lain. Sedangkan jendela keempat yang merupakan bidang tidak dikena mendeskripsikan tingkah aku seseorang tidak disadari dirinya sendiri dan juga tidak diketahui orang lain. Seorang manajer yang menyadari pentingnya pengembangan komunikasi dengan bawahan akan berupaya memperluas jendela pertama. Mengapa demikian? Karena telah signifikan semakin luas jendela pertama maka semakin terjalin komunikasi yang sehat, terbuka dan timbal balik. Sikap tersebut, juga membuat para tenaga kerja merasa diperlakukan sebagai manusia yang dihargai lantas menimbulkan gairah kerja pada dirinya. Dengan demikian bagaimana hubungan komunikasi sebaiknya antara manajer dengan staf maupun bawahan? Terjawablah sudah dengan cara memperluas jendela pertama. Segarnya udara yang berasal dari jendela terbuka berbeda dengan segarnya udara yang bersumber dari AC.

http://id.shvoong.com/business-management/management/1698756-johari-window/

Senin, 07 Maret 2011

SENI MENGHARGAI DIRI SENDIRI

Kehidupan itu seperti bawang. Anda mengupasnya lapis demi lapis, terkadang disertai tangisan. 
( Carl Sandburg)

Anda tidak tahu betapa buruk gambaran saya tentang diri sendiri, dan betapa sedikit saya patut menerimanya.
( W.S. Gilbert)

Anda menanyakan arti hidup? Mengapa kita hidup sekarang ini? Mudah sekali. Hidup kita kini untuk menentukan arti hidup. 
( C. Gillette)

Sering tidak ada sesuatu yang lebih menguntungkan daripada harga diri yang dibangun di atas keadilan dan kebenaran yang terpelihara dengan baik. ( John Milton)

Apa yang dipikirkan orang tentang dirinya ... menentukan nasibnya. 
( Henry David Thoreau)

Kelemahan kita yang paling jahat adalah memandang rendah diri sendiri. (Montaigne)

Tidak seorangpun tahu sepenuhnya apa yang dapat dicapai sampai terdorong oleh keinginannya, ia mengerahkan tenaga dan memutuskan tidak ada sesuatu pun yang dapat mengalahkannya. 
(Germaine St. Cloud)

Hidup itu sulit, tetapi masih jauh lebih baik daripada kematian
( Gabriel Montalban)



Demikian beberapa kata-kata penguatan yang saya dapat dari sebuah buku dan puisi karya saya sendiri. Saya juga menampilkan beberapa gambar animasi yang bakalan buat teman-teman pembaca tertawa geli melihatnya,,,,
:D
semoga membantu merilekskan pikiran yang lagi pusing di kejar tayang oleh tugas-tugas,,,
 

Tingkatan tujuan instruksional pendidikan.

Setiap tujuan instruksional pendidikan selalu ada hirarki pencapaian sampai dimana yang ingin digapai. Berikut sedikit gambaran/informasi kalau mau belajar/kuliah kita ini mestinya sampai dimana untuk bidang kognitif /akademis, afektif/perilaku kepribadian, ataupun psikomotorik/fisik. Nomor urut 6 menunjukkan tujuan instruksional/ pencapaian yang ingin dijangkau lebih tinggi dari nomor urut 1.
A. KOGNITIF
1. Pengetahuan. Kata-kata instruksional yang sering digunakan: menyebutkan, mengidentifikasikan, menjodohkan, menyatakan, menunjukkan, memilih, menggarisbawahi, dan mendefinisikan.
2. Pemahaman. Kata-kata instruksional yang sering digunakan: menerangkan, menjelaskan, menguraikan, merumuskan, meramalkan, memperkirakan, mengubah, merangkum, meringkas, mengembangkan, dan menggantikan.
3. Penerapan. Kata-kata instruksional yang sering digunakan: menghitung, menemukan, menyediakan, menghasilkan, melengkapi, dan menyesuaikan.
4. Analisis. Kata-kata instruksional yang sering digunakan: memisahkan, membagi, menunjukkan, hubungan antara, dan menerima.
5. Sintesis. Kata-kata instruksional yang sering digunakan: mengkombinasikan, mengatur, menciptakan, merangkaikan, membuatkan, mengarang, menyusun kembali, menggabungkan, dan menghubungkan.
6. Evaluasi. Kata-kata instruksional yang sering digunakan: membahas, menilai, membedakan, menolak, mendukung, menaksir, memperbandingkan, memberikan alasan, menyimpulkan, membuktikan dan memilih antara.

B. AFEKTIF
1. Penerimaan. Kata-kata instruksional yang sering digunakan: menyatakan, menjawab, memberi, melanjutkan, mengikuti, dan menanyakan.
2. Partisipasi. Kata-kata instruksional yang sering digunakan: menolong, membantu, menyambut, menawarkan diri, melporkan, menyelesaikan, membawakan, menyumbangkan, menampilkan, dan mendatangi.
3. Penentuan sikap. Kata-kata instruksional yang sering digunakan: ikut serta melaksanakan, mengusulkan, membenarkan, mengambil prakarsa, membuka, mengajak, menyatakan pendapat, mengundang, dan menentukan.
4. Organisasi. Kata-kata instruksional yang sering digunakan: melengkapi, mengatur, menyusun, menyamakan, menginterpretasikan, menyempurnakan, menghubungkan, merumuskan, dan mengubah.
5. Pembentukan pola hidup. Kata-kata instruksional yang sering digunakan: mempertimbangkan, memperlihatkan, melayani, menyatakan, mempraktekkan, dan mempersoalkan.

C. PSIKOMOTORIK
1. Persepsi. Kata-kata instruksional yang sering digunakan: menyisihkan, mempersiapkan, dan mengamati.
2. Kesiapan. Kata-kata instruksional yang sering digunakan: mengamati, memprakarsai, menanggapi, memulai, mempertunjukkan, dan bereaksi.
3. Gerakan Terbimbing. Kata-kata instruksional yang sering digunakan: mengerjakan, mencoba, memasang, mengikuti, membuat, dan memainkan.

4. Gerakan Kompleks. Kata-kata instruksional yang sering digunakan: membangun, melaksanakan, menggunakan, menangani, menyusun, dan memperbaiki.
5. Gerakan Terbiasa. Kata-kata instruksional yang sering digunakan: membangun, melaksanakan, menggunakan secara unik, dan melakukan.
6. Penyesuaian Pola Gerak. Kata-kata instruksional yang sering digunakan: mengatur kembali, mengubah, membuat variasi, dan mengadaptasikan.
7. Kreativitas. Kata-kata instruksional yang sering digunakan: mendesain, merencanakan, dan merancang.
Maka setiap mau belajar/kuliah kita mestinya sudah menetapkan sampai dimana tujuan/keinginan pencapaian kita?

http://mardoto.wordpress.com/2008/12/15/tingkatan-tujuan-instruksional-pendidikan/

TEORI MOTIVASI

Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Tiga elemen utama dalam definisi ini adalah intensitas, arah, dan ketekunan. Dalam hubungan antara motivasi dan intensitas, intensitas terkait dengan dengan seberapa giat seseorang berusaha, tetapi intensitas tinggi tidak menghasilkan prestasi kerja yang memuaskan kecuali upaya tersebut dikaitkan dengan arah yang menguntungkan organisasi. Sebaliknya elemen yang terakhir, ketekunan, merupakan ukuran mengenai berapa lama seseorang dapat mempertahankan usahanya
Motivasi merupakan satu penggerak dari dalam hati seseorang untuk melakukan atau mencapai sesuatu tujuan. Motivasi juga bisa dikatakan sebagai rencana atau keinginan untuk menuju kesuksesan dan menghindari kegagalan hidup. Dengan kata lain motivasi adalah sebuah proses untuk tercapainya suatu tujuan. Seseorang yang mempunyai motivasi berarti ia telah mempunyai kekuatan untuk memperoleh kesuksesan dalam kehidupan..
Motivasi dapat berupa motivasi intrinsic dan ekstrinsic. Motivasi yang bersifat intinsik adalah manakala sifat pekerjaan itu sendiri yang membuat seorang termotivasi, orang tersebut mendapat kepuasan dengan melakukan pekerjaan tersebut bukan karena rangsangan lain seperti status ataupun uang atau bisa juga dikatakan seorang melakukan hobbynya. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah manakala elemen elemen diluar pekerjaan yang melekat di pekerjaan tersebut menjadi faktor utama yang membuat seorang termotivasi seperti status ataupun kompensasi.
Banyak teori motivasi yang dikemukakan oleh para ahli yang dimaksudkan untuk memberikan uraian yang menuju pada apa sebenarnya manusia dan manusia akan dapat menjadi seperti apa. Landy dan Becker membuat pengelompokan pendekatan teori motivasi ini menjadi 5 kategori yaitu teori kebutuhan,teori penguatan,teori keadilan,teori harapan,teori penetapan sasaran.
A. TEORI MOTIVASI ABRAHAM MASLOW (1943-1970)
Abraham Maslow (1943;1970) mengemukakan bahwa pada dasarnya semua manusia memiliki kebutuhan pokok. Ia menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang berbentuk piramid, orang memulai dorongan dari tingkatan terbawah. Lima tingkat kebutuhan itu dikenal dengan sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow, dimulai dari kebutuhan biologis dasar sampai motif psikologis yang lebih kompleks; yang hanya akan penting setelah kebutuhan dasar terpenuhi. Kebutuhan pada suatu peringkat paling tidak harus terpenuhi sebagian sebelum kebutuhan pada peringkat berikutnya menjadi penentu tindakan yang penting.
• Kebutuhan fisiologis (rasa lapar, rasa haus, dan sebagainya)
• Kebutuhan rasa aman (merasa aman dan terlindung, jauh dari bahaya)
• Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki (berafiliasi dengan orang lain, diterima, memiliki)
• Kebutuhan akan penghargaan (berprestasi, berkompetensi, dan mendapatkan dukungan serta pengakuan)
• Kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan kognitif: mengetahui, memahami, dan menjelajahi; kebutuhan estetik: keserasian, keteraturan, dan keindahan; kebutuhan aktualisasi diri: mendapatkan kepuasan diri dan menyadari potensinya)
Bila makanan dan rasa aman sulit diperoleh, pemenuhan kebutuhan tersebut akan mendominasi tindakan seseorang dan motif-motif yang lebih tinggi akan menjadi kurang signifikan. Orang hanya akan mempunyai waktu dan energi untuk menekuni minat estetika dan intelektual, jika kebutuhan dasarnya sudah dapat dipenuhi dengan mudah. Karya seni dan karya ilmiah tidak akan tumbuh subur dalam masyarakat yang anggotanya masih harus bersusah payah mencari makan, perlindungan, dan rasa aman.
B. TEORI MOTIVASI HERZBERG (1966)

Menurut Herzberg (1966), ada dua jenis faktor yang mendorong seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan dan menjauhkan diri dari ketidakpuasan. Dua faktor itu disebutnya faktorhigiene (faktor ekstrinsik) dan faktor motivator (faktor intrinsik). Faktor higiene memotivasi seseorang untuk keluar dari ketidakpuasan, termasuk didalamnya adalah hubungan antar manusia, imbalan, kondisi lingkungan, dan sebagainya (faktor ekstrinsik), sedangkan faktor motivator memotivasi seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan, yang termasuk didalamnya adalah achievement, pengakuan, kemajuan tingkat kehidupan, dsb (faktor intrinsik).
C. TEORI MOTIVASI DOUGLAS McGREGOR

Mengemukakan dua pandangan manusia yaitu teori X (negative) dan teori y (positif), Menurut teori x empat pengandaian yag dipegang manajer
a.karyawan secara inheren tertanam dalam dirinya tidak menyukai kerja
b.karyawan tidak menyukai kerja mereka harus diawasi atau diancam dengan hukuman untuk mencapai tujuan.
c.Karyawan akan menghindari tanggung jawab.
d.Kebanyakan karyawan menaruh keamanan diatas semua factor yang dikaitkan dengan kerja.
Kontras dengan pandangan negative ini mengenai kodrat manusia ada empat teori Y :
a.karyawan dapat memandang kerjasama dengan sewajarnya seperti istirahat dan bermain.
b.Orang akan menjalankan pengarahan diri dan pengawasan diri jika mereka komit pada sasaran.
c.Rata rata orang akan menerima tanggung jawab.
d.Kemampuan untuk mengambil keputusan inovatif.
D. TEORI MOTIVASI VROOM (1964)

Teori dari Vroom (1964) tentang cognitive theory of motivation menjelaskan mengapa seseorang tidak akan melakukan sesuatu yang ia yakini ia tidak dapat melakukannya, sekalipun hasil dari pekerjaan itu sangat dapat ia inginkan. Menurut Vroom, tinggi rendahnya motivasi seseorang ditentukan oleh tiga komponen, yaitu:
• Ekspektasi (harapan) keberhasilan pada suatu tugas
• Instrumentalis, yaitu penilaian tentang apa yang akan terjadi jika berhasil dalam melakukan suatu tugas (keberhasilan tugas untuk mendapatkan outcome tertentu).
• Valensi, yaitu respon terhadap outcome seperti perasaan posistif, netral, atau negatif.Motivasi tinggi jika usaha menghasilkan sesuatu yang melebihi harapanMotivasi rendah jika usahanya menghasilkan kurang dari yang diharapkan
E. Achievement Theory Mc Clelland (1961),
Teori yang dikemukakan oleh Mc Clelland (1961), menyatakan bahwa ada tiga hal penting yang menjadi kebutuhan manusia, yaitu:
• Need for achievement (kebutuhan akan prestasi)
• Need for afiliation (kebutuhan akan hubungan sosial/hampir sama dengan soscialneed-nya Maslow)
• Need for Power (dorongan untuk mengatur)
F. Clayton Alderfer ERG

Clayton Alderfer mengetengahkan teori motivasi ERG yang didasarkan pada kebutuhan manusia akan keberadaan (exsistence), hubungan (relatedness), dan pertumbuhan (growth). Teori ini sedikit berbeda dengan teori maslow. Disini Alfeder mngemukakan bahwa jika kebutuhan yang lebih tinggi tidak atau belum dapat dipenuhi maka manusia akan kembali pada gerakk yang fleksibel dari pemenuhan kebutuhan dari waktu kewaktu dan dari situasi ke situasi. 
http://www.freetaskatcampuss.co.cc/2010/07/teori-motivasi.html

Motivasi Belajar dan Teori Disonan Kognitif serta Implikasinya dalam Pendidikan

Bagaimana Implikasi teori disonan kognitif dalam pendidikan???

Kebutuhan untuk mempertahankan gambaran diri positif merupakan suatu motivator yang kuat, Covington: 1984. Banyak dari perilaku kita yang diarahkan menuju pemenuhan standar pribadi diri kita sendiri. Sebagai misal, apabila kita yakin bahwa kita adalah orang baik dan jujur, maka kita cenderung berbuat baik dan jujur meskipun apabila tidak ada orang yang memperhatikan, karena kita ingin mempertahankan gambaran diri positif. Apabila kita yakin mampu dan cerdas kita akan mencoba untuk memuaskan diri kita sendiri bahwa kita telah berperilaku cerdas dalam situasi pencapaian hasil kerja.
Tetapi bagaimanapun juga, kenyataan hidup kadang-kadang memaksa kita berada di dalam situasi di mana perilaku atau keyakinan kita bertentangan dengan gambaran diri positif kita atau konflik dengan perilaku atau keyakinan orang lain. Sebagai misal, seorang siswa yang ketahuan menyontek dalam suatu tes dapat membenarkan perilakunya dengan menyatakan (dan malah yakin) bahwa “setiap siswa lain melakukan” atau “guru memberikan tes yang tidak adil, sehingga saya merasa tidak bersalah kalau menyontek” atau menyangkal bahwa ia menyontek (dan benar-benar meyakini kebohongannya)., meskipun banyak sekali bukti yang menyatakan sebaliknya.
Teori psikologi yang menjelaskan tentang perilaku, penjelasan dan alasan yang digunakan untuk mempertahankan gambaran diri positif disebut teori disonan kognitif atau cognitive dissonance theory (Festinger, 1957). Teori ini mengatakan bahwa orang akan mengalami ketegangan atau ketidaknyamanan apbila nilai atau keyakinan yang dipegang secara kuat tidak cocok dengan atau tertantang oleh keyakinan atau perilaku yang tidak konsisten secara psikologis. Untuk mengatasi ketidaknyamanan ini mereka dapat mengubah perilaku atau keyakinan mereka, atau mereka dapat mengembangkan pembenaran atau alasan yang mengatasi ketidakkonsistenan ini.
Implikasi teori disonan kognitif dalam pendidikan
Di dalam tatanan pendidikan, teori disonan kognitif sering berlaku pada saat siswa menerima umpan balik yang tidak menyenangkan atas kinerja akademik mereka. Sebagai misal, Tina biasanya mendapatkan nilai bagus tetapi kali ini mendapatkan nilai 50 untuk kuis tertentu. Nilai ini tidak konsisten dengan gambaran dirinya sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman. Untuk mengatasi ketidaknyamanan ini, Tina dapat memutuskan untuk belajar lebih giat lagi untuk meyakinkan bahwa lain kali ia tidak akan mendapatkan nilai yang rendah lagi. Di lain pihak ia bisa saja mencoba membenarkan nilai rendah itu dengan berbagai alasan: “Pertanyaan-pertanyaan kuisnya mengandung jebakan. Saya tidak sedang merasa sehat. Guru tidak memberi tahu terlebih dahulu akan adanya kuis. Saya tidak sungguh-sungguh mengerjakannya. Udaranya terlalu panas, “ dan berbagai alasan lainnya. Alasan ini akan membantu Tina mempertanggungjawabkan nilai 50 itu. Bila ia kemudian masih mendapatkan sederet nilai jelek lainnya, mungkin ia akan berkilah bahwa ia tidak pernah mengerjakan kuis mata pelajaran ini sejelek ini, atau guru itu pilih kasih pada anak laki-laki, atau guru itu pelit memberi nilai.
Semua perubahan dalam pendapat dan alasan ini diarahkan untuk menghindari suatu pasangan situasi tidak konsisten dan tidak enak, yaitu: “Saya adalah siswa yang baik” dan “Saya berbuat jelek di kelas, ini merupakan kesalahan saya sendiri.”

http://eko13.wordpress.com/2008/05/31/motivasi-belajar-dan-teori-disonan-kognitif-serta-implikasinya-dalam-pendidikan/

Selasa, 01 Maret 2011

Hasil Diskusi Kuliah Online

Tota Fierda Ria Angelina Simbolon   (10-092)
Hespita Nora   (10-096)

Kami membahas tentang E-learning, dengan judul
"Peluncuran Ruang Teleconference dan Website Dikti"
E-learning adalah proses belajar dengan berbasis web yang bisa diakses dengan internet. Dalam kasus yang kami bahas,  diperkenalkan Ruang Teleconference dan Website Dikti.
Dalam konteks memperluas akses, mutu pendidikan tinggi, serta menjamin ketersediaan informasi dan layanan publik yang efektif dan transparan, Dikti baru saja (Selasa, 30/3) meluncurkan dua modalitas perangkat teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang state of the art yaitu ruang teleconference dan website dikti terbaru: dikti.go.id.
dalam Ruang Teleconfrence ada 3 ruang lagi

1. Ruang vicon dilengkapi dengan tiga layar, tiga LCD, dua camera yaitu camera video dan conference. Dalam aktifitas vicon memakai dual bahasa disediakan wireless headphone berfungsi untuk translater.

2. Ruang lecturer disiapkan sebagai fasilitas seperti e-learning, penyampaian presentasi pembelajaran dengan menggunakan smart board. Presentasi menjadi lebih menarik. Smart Board bisa merekam jalannya presentasi dan bisa dipakai untuk presentasi di dua atau lebih tempat dalam waktu bersamaan secara interaktif. Dimudahkan dengan vitur-vitur yang touchscreen.

3. Ruang operator yang terletak antara dua ruangan tersebut semuanya itu dikendalikan. Di dalam ruangan ini juga ada teknologi untuk melakukan manipulasi video dan audio serta terdapat juga server streamin.

Wamendiknas dalam sambutannya menyampaikan bahwa cita-cita kita adalah di masa depan model infrastruktur teleconference seperti ini harus ada di setiap perguruan tinggi.
kami menyimpulkam bahwa begitu Banyak keuntungan yang kita peroleh dari website dikti.go.id. Selain kaya informasi, kita juga lebih mengerti dan tau bahwasanya ada model pembelajaran dengan memanfaatkan jaringan internet dan nantinya kita akan lebih update lagi dengan informasi2 lain. terlebih lagi saat ini sangat dibutuhkan teknologi untuk proses pembelajaran dengan metode E-LEARNIG maupun metode LEARNER CENTERED. karena dengan demikian, para peserta didik dipacu untuk lebih kreatif dan inovatif dalam mencari informasi. Semua hal tentang pendidikan yang berbasis teknologi bisa kita dapatkan di dikti.go.id, sampai informasi tenyang beasiswa pun dapat kita peroleh. Walaupun pada kenyaatannya, di daerah SUMUT sendiri sistem E-LEARNIND dan LEARNER CENTERD masih belum tersosialisasi. Banyak hal yang harus diperhatikan dalam proses E-LEARNIG dan LEARNER CENTERED,dimana sebagai peserta didik kita harus bisa mengambil tindakan yang bijaksana saat mencari maupun memperoleh informasi, sehingga tidak terjadi kesalahan dalam menarik kesimpulan. Kita sebagai mahasiswa dituntut untuk lebih ajtif dalam menggunakan fasilitas yang ada pada diti.go.id.