Pertanyaan-pertanyaan
di bawah ini menawarkan aspek-aspek strategis sebagai contoh pedagogi.
Kegagalan untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan ini seperti mengurangi kemungkinan bahwa anak-anak akan
membuat kemajuan yang mengesankan. Beberapa pertanyaan sebagai berikut:
a. Penilaian
kebutuhan: materi belajar apa yang dibutuhkan?
b. Pertumbuhan
professional: bagaimana cara meningkatkan mutu pengajaran di kelas?
c. Budaya
kelas: bagaimana cara menumbuhkan budaya kelas untuk belajar?
d.Strategi:
bagaimana guru mengajar untuk memaksimalkan hasil?
e.Pengelolaan
sumber daya kelas: bagaimana guru membuat media pembelajaran dan apa
kegunaannya dalam pembelajaran?
f. Pemecahan masalah: apa yang bisa salah dalam
pengajaran dan baimana cara mengatasinya?
g. Orkestrasi:
bagaimana guru mengatur semua aspek yang berbeda dari pedagogi?
h. Penggunaan
TIK: bagaimana aplikasi TIK dalam pembelajaran yang memenuhi criteria pedagogi?
Namun
demikian, sejalan dengan penggunaan TIK dalam pembelajaran, penggunaan laptop
bagi siswa semakin menjadi sebuah kebutuhan. Apa manfaat laptop bagi siswa?
Berikut ini disajikan beberapa jawabannya:
·
Menulis secara cepat dan baik
·
Memperluas pengetahuan
·
Meningkatkan prestasi – skor hasil belajar yang
lebih tinggi
·
Meningkatkan keterampilan untuk persiapan
memasuki dunia kerja sector modern
·
Meningkatkan efisiensi belajar mengajar
·
Meningkatkan motivasi dan keterlibatan siswa
·
Memperkaya persiapan untuk hidup pada percaturan
global
·
Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan
·
Meningkatkan pembelajaran yang berpusat pada
siswa
·
Memperpendek waktu kerja
Meskipun
tidak ada formula yang akan menjamin semangat dan efektivitas belajar dari
setiap siswa dalam setiap konteks, ada bukti-bukti luas yang terdokumentasi
dengan baik tentang jenis pendekatan pengajaran yang secara konsisten memiliki
dampak positif terhadap aktivitas pembelajaran siswa. Bukti ini memberitahu
kita bahwa siswa belajar paling baik jika guru:
·
Menciptakan lingkungan yang menunjang
pembelajaran
·
Mendorong pemikiran efektif dan tindakan
·
Meningkatkan relevansi pembelajaran baru
·
Memfasilitasi pembelajaran bersama
·
Membuat sambungan ke pembelajaran dan pengalaman
sebeumnya
·
Cukup memberikan kesempatan untuk belajar
·
Menyelidiki hubungan belajar-mengajar
Penyelidikan
atas hubungan belajar-mengajar dapat divisualisasikan sebagai sebuah proses
siklis yang berlangsung dari saat ke saat (seperti mengajar berlangsung), hari
demi hari, dan dalam jangka panjang. Dalam proses ini, guru bertanya:
1. Apa
yang penting dan layak diberikan pada murid-murid yang berada di kelas?
2. Strategi-strategi
apa (berbasis bukti) yang paling mungkin untuk membantu siswa belajar?
3. Apa
yang terjadi sebagai hasil dari pengajaran, dan apa implikasinya bagi masa
depan pengajaran?
Teknologi
informasi dan komunikasi (TIK) memiliki pengaruh besar pada dunia di mana
orang-orang muda hidup. Demikian pula, e-learning
yaitu belajar yang didukung atau difasilitasi leh TIK, memiliki potensi
yang cukup besar untuk mendukung pendekatan pengajaran, dengan tidak melupakan
dimensi pedagogi. Setidaknya penggunaan e-learning
atau pembelajaran yang didukung dengan TIK bermanfaat dalam beberapa hal:
1.Membantu
pembuatan koneksi yang memungkinkan siswa untuk masuk dan menjelajahi
lingkungan belajar yang baru, mengatasi hambatan jarak dan waktu
2.Memfasilitasi
pembelajaran bersama dengan memungkinkan siswa untuk bergabung atau menciptakan
komunitas pelajar yang memperpanjang kegiatan belajar secara lebih baik di luar
kelas
3.Membantu
dalam penciptaan lingkungan yang menunjung pembelajaran dengan menawarkan sumber daya yang memperhitungkan individu, budaya atau perbedaan perkembangan
4. Meningkatkan
kesempatan untuk belajar bagi siswa dengan menawarkan pengalaman virtual dan
alat-alat yang menghemat waktu mereka, sehingga memungkinkan mereka beajar
lebih lanjut.
Pada
sisi lain, baik sebagai seni maupun sebagai ilmu, pedagogi harus memberikan
ruang gerak dan merangsang otak siswa untuk berpikir. Hal ini tentu memiliki
beberapa implikasi penting bagi pedagogi. Perbedaan genetis dan daya tangkap
otak siswa akan melahirkan kecenderungan perbedaan kecakapan berkembang dan
daya nalarnya. Dalam kaitan ini, perlu dicatat beberapa tambahan
prinsip-prinsip pedagogis mengikuti karakteristik dasar genetis dan otak antara
lain:
1.Baik
siswa maupun guru perlu memiliki ruang dan kesempatan untuk mengeksplorasi,
yaitu belajar secara aktif
2.Siswa
dan guru bersama-sama aktif dan menjadi pembelajar, siswa dapat dipersepsi
sebagai “partner” guru
3.Guru
memiliki peran khusus daam meyakinkan bahwa semua pelajar perlu didukung secara
istimewa
4.Cakupan
materi pelajaran menjadi kurang penting dibandingkan ruang dan kesempatan yang meyakinkan
untuk mengeksplorasi
5. Kriteria
penting untuk pemilihan konten harus memfasilitasi kegunaannya dalam eksplorasi
6. Apa
yang paling penting bukanlah hasil tapi proses perkembangan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar