Selasa, 01 April 2014

PAEDAGOGI, TIK DAN FENOMENA KONTEMPORER

Pertanyaan-pertanyaan di bawah ini menawarkan aspek-aspek strategis sebagai contoh pedagogi. Kegagalan untuk  menjawab pertanyaan-pertanyaan ini seperti mengurangi kemungkinan bahwa anak-anak akan membuat kemajuan yang mengesankan. Beberapa pertanyaan sebagai berikut:
a. Penilaian kebutuhan: materi belajar apa yang dibutuhkan?
b. Pertumbuhan professional: bagaimana cara meningkatkan mutu pengajaran di kelas?
c. Budaya kelas: bagaimana cara menumbuhkan budaya kelas untuk belajar?
d.Strategi: bagaimana guru mengajar untuk memaksimalkan hasil?
e.Pengelolaan sumber daya kelas: bagaimana guru membuat media pembelajaran dan apa kegunaannya dalam pembelajaran?
f. Pemecahan masalah: apa yang bisa salah dalam pengajaran dan baimana cara mengatasinya?
g. Orkestrasi: bagaimana guru mengatur semua aspek yang berbeda dari pedagogi?
h.  Penggunaan TIK: bagaimana aplikasi TIK dalam pembelajaran yang memenuhi criteria pedagogi?
Namun demikian, sejalan dengan penggunaan TIK dalam pembelajaran, penggunaan laptop bagi siswa semakin menjadi sebuah kebutuhan. Apa manfaat laptop bagi siswa? Berikut ini disajikan beberapa jawabannya:
·         Menulis secara cepat dan baik
·         Memperluas pengetahuan
·         Meningkatkan prestasi – skor hasil belajar yang lebih tinggi
·         Meningkatkan keterampilan untuk persiapan memasuki dunia kerja sector modern
·         Meningkatkan efisiensi belajar mengajar
·         Meningkatkan motivasi dan keterlibatan siswa
·         Memperkaya persiapan untuk hidup pada percaturan global
·         Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan pengambilan keputusan
·         Meningkatkan pembelajaran yang berpusat pada siswa
·         Memperpendek waktu kerja
Meskipun tidak ada formula yang akan menjamin semangat dan efektivitas belajar dari setiap siswa dalam setiap konteks, ada bukti-bukti luas yang terdokumentasi dengan baik tentang jenis pendekatan pengajaran yang secara konsisten memiliki dampak positif terhadap aktivitas pembelajaran siswa. Bukti ini memberitahu kita bahwa siswa belajar paling baik jika guru:
·         Menciptakan lingkungan yang menunjang pembelajaran
·         Mendorong pemikiran efektif dan tindakan
·         Meningkatkan relevansi pembelajaran baru
·         Memfasilitasi pembelajaran bersama
·         Membuat sambungan ke pembelajaran dan pengalaman sebeumnya
·         Cukup memberikan kesempatan untuk belajar
·         Menyelidiki hubungan belajar-mengajar
Penyelidikan atas hubungan belajar-mengajar dapat divisualisasikan sebagai sebuah proses siklis yang berlangsung dari saat ke saat (seperti mengajar berlangsung), hari demi hari, dan dalam jangka panjang. Dalam proses ini, guru bertanya:
1.  Apa yang penting dan layak diberikan pada murid-murid yang berada di kelas?
2.  Strategi-strategi apa (berbasis bukti) yang paling mungkin untuk membantu siswa belajar?
3. Apa yang terjadi sebagai hasil dari pengajaran, dan apa implikasinya bagi masa depan pengajaran?
Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) memiliki pengaruh besar pada dunia di mana orang-orang muda hidup. Demikian pula, e-learning yaitu belajar yang didukung atau difasilitasi leh TIK, memiliki potensi yang cukup besar untuk mendukung pendekatan pengajaran, dengan tidak melupakan dimensi pedagogi. Setidaknya penggunaan e-learning atau pembelajaran yang didukung dengan TIK bermanfaat dalam beberapa hal:
1.Membantu pembuatan koneksi yang memungkinkan siswa untuk masuk dan menjelajahi lingkungan belajar yang baru, mengatasi hambatan jarak dan waktu
2.Memfasilitasi pembelajaran bersama dengan memungkinkan siswa untuk bergabung atau menciptakan komunitas pelajar yang memperpanjang kegiatan belajar secara lebih baik di luar kelas
3.Membantu dalam penciptaan lingkungan yang menunjung pembelajaran dengan menawarkan sumber daya yang memperhitungkan individu, budaya atau perbedaan perkembangan
4.  Meningkatkan kesempatan untuk belajar bagi siswa dengan menawarkan pengalaman virtual dan alat-alat yang menghemat waktu mereka, sehingga memungkinkan mereka beajar lebih lanjut.
Pada sisi lain, baik sebagai seni maupun sebagai ilmu, pedagogi harus memberikan ruang gerak dan merangsang otak siswa untuk berpikir. Hal ini tentu memiliki beberapa implikasi penting bagi pedagogi. Perbedaan genetis dan daya tangkap otak siswa akan melahirkan kecenderungan perbedaan kecakapan berkembang dan daya nalarnya. Dalam kaitan ini, perlu dicatat beberapa tambahan prinsip-prinsip pedagogis mengikuti karakteristik dasar genetis dan otak antara lain:
1.Baik siswa maupun guru perlu memiliki ruang dan kesempatan untuk mengeksplorasi, yaitu belajar secara aktif
2.Siswa dan guru bersama-sama aktif dan menjadi pembelajar, siswa dapat dipersepsi sebagai “partner” guru
3.Guru memiliki peran khusus daam meyakinkan bahwa semua pelajar perlu didukung secara istimewa
4.Cakupan materi pelajaran menjadi kurang penting dibandingkan ruang dan kesempatan yang meyakinkan untuk mengeksplorasi
5.  Kriteria penting untuk pemilihan konten harus memfasilitasi kegunaannya dalam eksplorasi
6.  Apa yang paling penting bukanlah hasil tapi proses perkembangan

Sumber: Danim, Sudarwan. (2010). Pedagogi, Andragogi, dan Heutagogi. Bandung: Alfabeta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar