Otak bukan
konsumen informasi yang pasif. Informasi yang tersimpan dan strategi pemrosesan
informasi dari sistem kognitif kita berinteraksi dengan informasi indrawi yang
diterima dari lingkungan, memerhatikan secara selektif atas informasi yang
masuk, mengaitkannya dengan memori, dan secara aktif memberikan makna untuk
informasi tersebut.
(Wittrock,
1990)
Asumsi dasar dari pemrosesan informasi
adalah: (a) memori manusia aktif terlibat dalam konstruksi pengeahuan, dan (b)
pengetahuan sebelumnya yang dimiliki pemelajar berperan penting dalam belajar.
Memori manusia adalah sistem kompleks yang aktif mencari data inderawi,
mengubah data menjadi informasi bermakna, dan menyimpan informasi itu dalam
memori jangka panjang. Tiga konseptualisasi hakikat memori adalah konsep
keadaan (informasi bersifat aktif atau tidak aktif), konsep sistem memori
(memori episodik, semantik, dan sistem prosedural), dan tingkat pemrosesan
(analisis sensoris, pengenalan pola, dan asosiasi semantik).
Komponen utama dari belajar adalah (a)
kerangka belajar, yang mencakup pengetahuan sebelumnya yang dimiliki pemelajr
dan organisasi informasi yang akan dipeajari; dan (b) proses yang
diidentifikasi dalam model memori multitahap dan interaksinya. Proses itu
adalah persepsi, pengkodean, dan pengkonstruksian makna, interaksi antara
memori kerja dengan memori jangka panjang dan pengambilan kembali (retrieval). Belajar yang
efektif dan efisien bergantung pada faktor internal dan eksternal. Faktor
internal adalah bentuk pengetahuan dalam kerangka kognitif seseorang
(pengetahuan tersembunyi, konseptual, dan metakognitif). Pengetahuan ini adalah
komponen dari pengetahuan tidak sadar. Faktor eksternal yang penting adaah
hakikat dan organisasi pengetahuan yang akan dipelajari.
Komponen utama dalam pembelajaran
dari perspektif pemrosesan informasi adalah memperkaya pengetahuan yang telah
dimiliki pemelajar, mengorganisasikan materi yang akan dipelajari,
memfasilitasi perhatian pemelajar, mengkodekan dan mengonstruksi makna, dan mengajari
strategi untuk memperkaya pemahaman. Yang esensial dalam perencanaan
pembelajaran adalah fakta bahwa siswa hanya merespon pada pembelajaran yang
dapat dipahami secara efektif.
Karena itu, pembelajaran harus memfokuskan perhatian pemelajar pada tugas-tugas
penting dan secara informal menilai persepsi pemelajar. Salah satu pendekatan
adalah mengimplementasikan aktivitas pra-pengajaran yang mengaktifkan
pengetahuan sebelumnya dan/atau menghubungkan pengetahuan sebeumnya dengan
konsep utama. Pendekatan ini adalah menggunakan advance organizers yang mencakup konsep inklusif yang
berfungsi sebagai penghubung dan sebagai kerangka konseptual serta
memfasilitasi pengkodean.
sumber : Gredler, Margaret.E., 2011., Learning and instruction, teori dan aplikasi. Jakarta: Kencana
sumber : Gredler, Margaret.E., 2011., Learning and instruction, teori dan aplikasi. Jakarta: Kencana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar