Selasa, 10 Desember 2013

PERSPEKTIF KOGNITIF: I. PEMROSESAN INFORMASI

Otak bukan konsumen informasi yang pasif. Informasi yang tersimpan dan strategi pemrosesan informasi dari sistem kognitif kita berinteraksi dengan informasi indrawi yang diterima dari lingkungan, memerhatikan secara selektif atas informasi yang masuk, mengaitkannya dengan memori, dan secara aktif memberikan makna untuk informasi tersebut. 
(Wittrock, 1990)

      Asumsi dasar dari pemrosesan informasi adalah: (a) memori manusia aktif terlibat dalam konstruksi pengeahuan, dan (b) pengetahuan sebelumnya yang dimiliki pemelajar berperan penting dalam belajar. Memori manusia adalah sistem kompleks yang aktif mencari data inderawi, mengubah data menjadi informasi bermakna, dan menyimpan informasi itu dalam memori jangka panjang. Tiga konseptualisasi hakikat memori adalah konsep keadaan (informasi bersifat aktif atau tidak aktif), konsep sistem memori (memori episodik, semantik, dan sistem prosedural), dan tingkat pemrosesan (analisis sensoris, pengenalan pola, dan asosiasi semantik). 
      Komponen utama dari belajar adalah (a) kerangka belajar, yang mencakup pengetahuan sebelumnya yang dimiliki pemelajr dan organisasi informasi yang akan dipeajari; dan (b) proses yang diidentifikasi dalam model memori multitahap dan interaksinya. Proses itu adalah persepsi, pengkodean, dan pengkonstruksian makna, interaksi antara memori kerja dengan memori jangka panjang dan pengambilan kembali (retrieval). Belajar yang efektif dan efisien bergantung pada faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah bentuk pengetahuan dalam kerangka kognitif seseorang (pengetahuan tersembunyi, konseptual, dan metakognitif). Pengetahuan ini adalah komponen dari pengetahuan tidak sadar. Faktor eksternal yang penting adaah hakikat dan organisasi pengetahuan yang akan dipelajari. 
      Komponen utama dalam pembelajaran dari perspektif pemrosesan informasi adalah memperkaya pengetahuan yang telah dimiliki pemelajar, mengorganisasikan materi yang akan dipelajari, memfasilitasi perhatian pemelajar, mengkodekan dan mengonstruksi makna, dan mengajari strategi untuk memperkaya pemahaman. Yang esensial dalam perencanaan pembelajaran adalah fakta bahwa siswa hanya merespon pada pembelajaran yang dapat dipahami secara efektif. Karena itu, pembelajaran harus memfokuskan perhatian pemelajar pada tugas-tugas penting dan secara informal menilai persepsi pemelajar. Salah satu pendekatan adalah mengimplementasikan aktivitas pra-pengajaran yang mengaktifkan pengetahuan sebelumnya dan/atau menghubungkan pengetahuan sebeumnya dengan konsep utama. Pendekatan ini adalah menggunakan advance organizers yang mencakup konsep inklusif yang berfungsi sebagai penghubung dan sebagai kerangka konseptual serta memfasilitasi pengkodean. 

sumber : Gredler, Margaret.E., 2011., Learning and instruction, teori dan aplikasi. Jakarta: Kencana


Tidak ada komentar:

Posting Komentar