Keterampilan, apresiasi, dan penalaran manusia dengan semua variasinya, dan juga harapan, aspirasi, sikap dan nilai-nilai manusia, umumnya diakui bahwa perkembangannya sebagian besar bergntung pada peristiwa yang disebut dengan belajar.
(Gagne, 1985)
Tiga prinsip dari pembelajaran yang efektif yang disebutkan oleh Gagne dalam analisis tugas latihan adalah: (a) memberikan pembelajaran mengenai seperangkat tugas-tugas komponen yang diarahkan untuk membangun tugas final; (b) memastikan bahwa setiap tugas komponen didiskusikan; (c) sekuensi tugas komponen untuk memastikan transfer yang optimalke tugas final. Konsep Gagne mengenai analisis tugas belajar ke dalam subkomponen dan mengidentifikasi keterampilan prasyarat yang dibutuhkan kemudian diadaptasikan untuk program pembelajaran denga tujuan berbeda.
PRINSIP BELAJAR
Gagne berpendapat bahwa kunci untuk mengembangkan teori yang komprehensif adalah memulai dengan analisis berbagai macam kinerja dan keterampilan yang dilakukan oleh manusia. Manusia melakukan banyak kegiatan dan beragam yang terutama adalah hasil dari belajar.
Asumsi Dasar
Asumsi dasar dari teori Gagne mendeskripsikan sifat unik dari kegiatan belajar manusia dan definisinya tentang belajar. Elemen penting dalam analisis Gagne adalah kaitan belajar dengan perkembangan, kompleksitas belajar pada manusia, dan masalah khusus dengan pandangan-pandangan sederhana. Dua karakteristik dari belajar menunjukkan arti pentingnya bagi perkembangan. Yang pertama adalah banyak hasil belajar manusia digeneralisasikan untuk berbagai macam situasi. Kedua adalah keterampilan yang kompleks di dasarkan pada pembelajaran sebelumnya. Dalam artian yang luas mengenai pertumbuhan "perkembangan perilaku berasal dari efek belajar kumulatif", dengan kata lain belajar adalah faktor kausal dalam perkembangan individual.
NO
|
ASUMSI
|
ALASAN
|
1.
|
Belajar dan pertumbuhan tidak boleh disamakan satu sama lain.
|
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan terutama ditentukan
secara genetic. Faktor yang mempengaruhi belajar terutama ditentukan oleh
kejadian dalam lingkungan pemelajar.
|
2.
|
Belajar adalah faktor kausal penting dalam perkembangan individual.
|
Model yang diusulkan Arnold Gessel, bahwa pertumbuhan tubuh dan
mental terkait erat, adalah tidak akurat.
|
3.
|
Banyak hasil belajar manusia digeneralisasikan ke berbagai macam
situasi.
|
Belajar bukan akuisisi kepingan-kepingan informasi secara
terpisah-pisah. Penjumlahan, misalnya berlaku untuk situasi seperti
penyeimbangan neraca, menghitung pajak dan menyusun anggaran.
|
4.
|
Belajar manusia adalah kumulatif; belajar keterampilan yang kompleks
didasarkan pada belajar sebelumnya
|
Seseorang tidak harus mempelajari seperangkat respons baru secara
legkap di banyak situasi. MIsalnya, keterampilan menjumlahkan angka memberi kontribusi
untuk kemampuan membagi.
|
5.
|
Belajar bukan proses tunggal.
|
Model S-R dapat menjelaskan asosiasi sederhana, tetapi tidak dapat
menjelaskan belajar keterampilan yang kompleks. Juga, belajar membaca atu
mengucapkan bahasa asing bukan hasil dari wawasan (instight).
|
Definisi Belajar
Analisis Gagne menjelaskan dalam bentuk identifikasi persyaratan untuk definisi belajar yang komprehensif dan deskripsi belajar pada manusia. Proses belajar adalah proses kognitif yang memproses informasi di lingkungan menjadi berbagai macam kapabilitas. Ketika didefinisikan secara formal, belajar menghasilkan berbagai disposisi yang dipertahankan yang tercermin dalam berbagai macam perilaku yang berbeda. aMenurut perspektif Gagne, kapabilitas terdiri dari komponen mental (disposisi yang dipertahankan) dan komponen perilaku (kinerja).
Kerangka Belajar
Kerangka Gagne untuk belajar terdiri dari tiga komponen utama, yaitu (a)sistem untuk menjelaskan diversitas kapabilitas manusia, (b)proses pemerolehan kapabilitas dan (c)langkah-langkah dalam pembelajaran yang mendukung setiap langkah dalam belajar. Langkah pertama adalah mengembangkan pemahaman tentang diversitas manusia karena sifat dari keluaran belajar akan menentukan parameter pada proses belajar, kedua bahwa belajar dan pembelajaran bukan titik perhatian yangterpisah. Keduanya harus dikembangkan secara beriringan.
Setiap kategori yang dimaksud untuk mendeskripsikan keluaran dari proses belajar harus memenuhi kriteria, antara lain; (a)mempresentasikan kelompok formal dan unik dari kinerja manusia yang terjadi melalui belajar, (b)mengaplikasikan berbagai macam aktivitas manusia dan independen dari tingkat kecerdasan, usia, ras, status sosialekonomi, ruang kelas, level kelas dan (c)membutuhkan perlakuan pembelajaran yang berbeda, prasyarat yang berbeda dan persyaratan pemrosesan internal yang berbeda.
Sembilan Tahapan Belajar
Sembilan fase belajar dikategorikan menjadi tiga tahapan umum, yakni (a)persiapan belajar, (b)akuisisi dan kinerja yang merupakan "peristiwa inti" di dalam mempelajari kapabilitas baru dan (c) transfer belajar yang memberikan aplikasi untuk kapabilitas baru di dalam konteks yang baru.
NO
|
DESKRIPSI
|
TAHAPAN
|
FUNGSI
|
1.
|
Persiapan Belajar
|
1.
Memperhatikan
2.
Harapan
3.
Pengambilan kembali (informasi yang relevan
dan/atau keterampilan) untuk dibawa ke ingatan kerja.
|
Member peringatan bagi pemelajar terhadap adanya stimulus.
Mengorientasikan pemelajar pada tujuan belajar
Memberikan ingatan tentang kapabilitas yang diperlukan.
|
2.
|
Akuisisi dan kinerja
|
4.
Persepsi selektif terhadap ciri stimulus
5.
Pengkodean semantic
6.
Pengambilan kembali dan respons
7.
Penguatan
|
Memungkinkan penyimpanan stimulus penting karena secara temporer di
dalam ingatan kerja.
Transfer citi stimulus dan informasi terkait ke dalam ingatan jangka
panjang.
Mengembalikan informasi yang tersimpan ke penggerak respons
individual dan mengaktifkan respons
Menginformasi harapan pemelajar tentang tujuan belajar.
|
3.
|
Transfer Belajar
|
8.
Pengambilan petunjuk
9.
Kemampuan generalisasi
|
Memberikan petunjuk tambahan untuk pengingatan kapabilitas di waktu
mendatang
Memperkaya transfer belajar ke situasi baru
|
sumber : Gredler, Margaret.E., 2011., Learning and instruction, teori dan aplikasi. Jakarta: Kencana