Motivasi  sangat penting artinya dalam kegiatan belajar, sebab adanya motivasi  mendorong semangat belajar dan sebaliknya kurang adanya motivasi akan  melemahkan semangat belajar. Motivasi merupakan syarat mutlak dalam  belajar; seorang siswa yang belajar tanpa motivasi (atau kurang  motivasi) tidak akan berhasil dengan maksimal.
Motivasi memegang peranan yang  amat penting dalam belajar, Maslow (1945) dengan teori kebutuhannya,
menggambarkan hubungan hirarkhis dan berbagai kebutuhan, di ranah kebutuhan pertama merupakan dasar untuk timbul kebutuhan berikutnya. Jika kebutuhan pertama telah terpuaskan, barulah manusia mulai ada keinginan untuk memuaskan kebutuhan yang selanjutnya. Pada kondisi tertentu akan timbul kebutuhan yang tumpang tindih, contohnya adalah orang ingin makan bukan karena lapar tetapi karena ada kebutuhan lain yang mendorongnya. Jika suatu kebutuhan telah terpenuhi atau perpuaskan, itu tidak berarti bahwa kebutuhan tesebut tidak akan muncul lagi untuk selamanya, tetapi kepuasan itu hanya untuk sementara waktu saja. Manusia yang dikuasai oleh kebutuhan yang tidak terpuaskan akan termotivasi untuk melakukan kegiatan guna memuaskan kebutuhan tersebut (Maslow, 1954).
menggambarkan hubungan hirarkhis dan berbagai kebutuhan, di ranah kebutuhan pertama merupakan dasar untuk timbul kebutuhan berikutnya. Jika kebutuhan pertama telah terpuaskan, barulah manusia mulai ada keinginan untuk memuaskan kebutuhan yang selanjutnya. Pada kondisi tertentu akan timbul kebutuhan yang tumpang tindih, contohnya adalah orang ingin makan bukan karena lapar tetapi karena ada kebutuhan lain yang mendorongnya. Jika suatu kebutuhan telah terpenuhi atau perpuaskan, itu tidak berarti bahwa kebutuhan tesebut tidak akan muncul lagi untuk selamanya, tetapi kepuasan itu hanya untuk sementara waktu saja. Manusia yang dikuasai oleh kebutuhan yang tidak terpuaskan akan termotivasi untuk melakukan kegiatan guna memuaskan kebutuhan tersebut (Maslow, 1954).
Dalam  implikasinya pada dunia belajar, siswa atau pelajar yang lapar tidak  akan termotivasi secara penuh dalam belajar. Setelah kebutuhan yang  bersifat fisik terpenuhi, maka meningkat pada kebutuhan tingkat  berikutnya adalah rasa aman. Sebagai contoh adalah seorang siswa yang  merasa terancam atau dikucilkan baik oleh siswa lain mapun gurunya, maka  ia tidak akan termotivasi dengan baik dalam belajar. Ada kebutuhan yang  disebut harga diri, yaitu kebutuhan untuk merasa dipentingkan dan  dihargai. Seseorang siswa yang telah terpenuhi kebutuhan harga dirinya,  maka dia akan percaya diri, merasa berharga, marasa kuat, merasa  mampu/bisa, merasa berguna dalam didupnya.  Kebutuhan yang paling utama  atau tertinggi yaitu jika seluruh kebutuhan secara individu terpenuhi  maka akan merasa bebas untuk menampilkan seluruh potensinya secara  penuh. Dasarnya untuk mengaktualisasikan sendiri meliputi kebutuhan  menjadi tahu, mengerti untuk memuaskan aspek-aspek kognitif yang paling  mendasar.
Guru  sebagai seorang pendidik harus tahu apa yang diinginkan oleh para  sisiwanya. Seperti kebutuhan untuk berprestasi, karena setiap siswa  memiliki kebutuhan untuk berprestasi yang berbeda satu sama lainnya.  Tidak sedikit siswa yang memiliki motivasi berprestasi yang rendah,  mereka cenderung takut gagal dan tidak mau menanggung resiko dalam  mencapai prestasi belajar yang tinggi. Meskipun banyak juga siswa yang  memiliki motivasi untuk berprestasi yang tinggi. Siswa memiliki motivasi  berprestasi tinggi kalau keinginan untuk sukses benar-benar berasal  dari dalam diri sendiri. Siswa akan bekerja keras baik dalam diri  sendiri maupun dalam bersaing dengan siswa lain.Siswa yang datang ke sekolah  memiliki berbagai pemahaman tentang dirinya sendiri secara keseluruhan  dan pemahaman tentang kemampuan mereka sendiri khususnya. Mereka  mempunyai gambaran tertentu tentang dirinya sebagai manusia dan tentang  kemampuan dalam menghadapi lingkungan. Ini merupakan cap atau label yang  dimiliki siswa tentang dirinya dan kemungkinannya tidak dapat dilihat  oleh guru namun sangat mempengaruhi kegiatan belajar siswa. Gambaran itu  mulai terbentuk melalui interaksi dengan orang lain, yaitu keluarga dan  teman sebaya maupun orang dewasa lainnya, dan hal ini mempengaruhi  prestasi belajarnya di sekolah.
Berdasarkan pandangan di atas dapat diambil pengertian  bahwa siswa datang ke sekolah dengan gambaran tentang dirinya yang  sudah terbentuk. Meskipun demikian adanya, guru tetap dapat mempengaruhi  mapun membentuk gambarang siswa tentang dirinya itu, dengan tujuan agar  tercapai gambarang tentang masing-masing siswa yang lebih positif.  Apabila seorang guru suka mengkritik, mencela, atau bahkan merendahkan  kemampuan siswa, maka siswa akn cenderung menilai diri mereka sebagai  seorang yang tidak mampu berprestasi dalam belajar. Hal ini berlaku  terutama bagi anak-anak TK atau SD yang masih sangat muda. Akibatnya  minat belajar menjadi turun. Sebaliknya jika guru memberikan penhargaan,  bersikap mendukung dalam menilai prestasi siswa, maka lebih besar  kemungkinan siswa-siswa akan menilai dirinya sebagai orang yang mampu  berprestasi. Penghargaan untuk berprestasi merupakan dorongan untuk  memotivasi siswa untuk belajar. Dorongan intelektual adalah keinginan  untuk mencapai suatu prestasi yang hebat, sedangkan dorongan untuk  mencapai kesuksesan termasuk kebutuhan emosional, yaitu kebutuhan untuk  berprestasi.
Mengutip  pendapat Mc. Donald (Tabrani, 1992: 100), “motivation is energy change  within the person characterized by affective arousal and anticipatory  goal reaction.” Motivasi adalah sesuatu perubahan energi di dalam  pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif dan reaksi  untuk mencapai tujuan. Dari perumusan yang dikemukakan Mc. Donald ini  mengandung tiga unsur yang saling berkaitan, yaitu: 1) motivasi dimulai  dari adanya perubahan energi dalam pribadi, 2) motivasi ditandai dengan  timbulnya perasaan (affective arousal), 3) motivasi ditandai oleh  reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan.
Dari uraian di atas jelas kiranya  bahwa motivasi bertalian erat dengan suatu tujuan. Makin berharga  tujuan itu bagi yang bersangkutan, makin kuat pula motivasinya. Jadi  motivasi itu sangat berguna bagi tindakan atau perbuatan seseorang.   Penjelasan mengenai fungsi-fungsi motivasi adalah:
 
1. Mendorong manusia untuk bertindak/berbuat. Motivasi berfungsi sebagai pengerak atau motor yang memberikan energi/kekuatan kepada seseorang untuk melakukan sesuatu.
2. Menentukan arah perbuatan. Yakni ke arah perwujudan tujuan atau cita-cita. Motivasi mencegah penyelewengan dari jalan yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan. Makin jelas tujuan itu, makin jelas pula jalan yang harus ditempuh.
3. Menyeleksi perbuatan. Artinya menentukan perbuatan-perbuatan mana yang harus dilakukan, yang serasi, guna mencapai tujuan itu dengan menyampingkan perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan.
1. Mendorong manusia untuk bertindak/berbuat. Motivasi berfungsi sebagai pengerak atau motor yang memberikan energi/kekuatan kepada seseorang untuk melakukan sesuatu.
2. Menentukan arah perbuatan. Yakni ke arah perwujudan tujuan atau cita-cita. Motivasi mencegah penyelewengan dari jalan yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan. Makin jelas tujuan itu, makin jelas pula jalan yang harus ditempuh.
3. Menyeleksi perbuatan. Artinya menentukan perbuatan-perbuatan mana yang harus dilakukan, yang serasi, guna mencapai tujuan itu dengan menyampingkan perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan.
SUMBER
http://nadhirin.blogspot.com/2010/01/dalam-dunia-pendidikan-terutama-dalam_17.html


aku suka blog ini,, makasih yah motivasinya
BalasHapusmakasih utk ilmu motivasinya, materi ini sangat aku butuhkan
BalasHapus